ADA APA NIH? . . . . . adaadapanih.blogspot.com

Jumat, 09 Maret 2012

Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari

     Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Nama koloid diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Istilah koloid berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kolla” dan “oid”. Kolla berarti lem, sedangkan oid berarti seperti. Sistem koloid mempunyai difusi yang rendah, seperti lem.Hal ini karena partikelnya berukuran lebih besar daripada molekulnya, yaitu berukuran maksimum 1 mikrometer. Contoh sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti susu, keju, nasi, roti, cat, bahan kosmetik, dan tanah pertanian.
     Sifat yang terdapat dalam sistemkoloid pun berbeda-beda baik itu sifat larutan ataupun suspensinya. Sistemkoloid terdiri dari dua komponen yaitu fase terdispersi (zat yang tersebarmerata) serta fase pendispersi (zat medium tempat partikel-partikel koloid ituterpencar). Jika pasir dicampurkan kedalam air, pasir dan air akan memisahketika campuran didiamkan, campuran seperti ini disebut suspensi.

Sifat – sifat khas koloid :

  1.    Efek tyndall
 Efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

  2.  Gerak Brown
 Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid. 

  3.   Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat absorbsi (penyerapan) terhadappartikel atau ion senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebutabsorbsi (harus dibedakan dengan absorbsi yang berarti penyerapan sampai kebawah permukaan).

  4.  Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan.Dengan   terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan,dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampurankoloid yang berbeda muatan. 
 
Terdapat perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi sebagai berikut:

1.    Larutan (Dispersi molekuler) 
Contoh:Larutan gula dalam air
1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
2) Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm
3) Satu fase
4) Stabil
5) Tidak dapat disaring

2.  Koloid (Dispersi koloid) 
Contoh:campuran susu dengan air 

1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan
mikroskop ultra
2) Partikel berdimensi antar 1 nm sampai 100 nm
3) Dua fase
4) Pada umumnya stabil
5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
      3. Suspensi (Dispersi kasar)
      Contoh:Campuran tepung terigu dengan air
      1) Heterogen
      2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
      3) Dua fase
      4) Tidak stabil
      5) Dapat disaring 

Berikut ini adalah contoh dari koloid:

1.    Air Gula
  
Sifat air gula adalah sebagai larutan (Dispersi Molekuler) karena sinar dari senter pada percobaan dapat menembus air gula serta terdapat sinar cahaya senter tidak terhalang dengan partikel-partikel yang terdapat pada air gula tersebut dan bersifat homogen.

2.   Air yang ditambahkan sedikit tepung terigu
 
Sifat dari campuran tepung terigu dengan air dalah suspensi (Dispersi Kasar) karena sinar dari senter pada percobaan tidak bisa tembus kedalam gelas, hal ini dikarenakan terdapat partikel-partikel didalam suspensi yang menghalangi sinar senter sehingga sinar tidak dapat tembus kedalam gelas dan bersifat heterogen.

3.   Sirup
 
Sirup adalah suspensi (Dispersi Kasar) karena sinar dari senter tidak dapat tembus ke dalam gelas ,hal ini disebabkan karena sinar terhalang oleh partikel-partikel yang terdapat di dalam sirup tersebut. Sirup bersifat heterogen

4.   Gelas yang berisi air gula dan air sungai
 
Air gula termasuk larutan dan air sungai termasuk suspensi. Dalam percobaan ini sinar senter dapat tembus ke dalam air gula dan terdapat garis sinar, namun saat cahaya datang ke dalam gelas yang berisi air sungai, sinar tidak dapat tembus. Hal ini terjadi karena air sungai bersifat suspensi, karena sifat suspensi yaitu tidak bisa meneruskan sinar ke dalam gelas.Air sungai terdapat banyak partikel-partikel kecil yang menghalangi sinar ke dalam gelas.Percobaan ini termasuk ke dalam Efek Tyndall.

5.   Air yang dicampur banyak tepung terigu
 
Air yang telah dicampur banyak terigu mengalami koagulasi. Terigu yang dimasukan ke dalam air menjadi menggumpal dan dapat memisah dari air. Terigu menjadi terasa keras karena terserapnya air kedalam terigu dan sifatnya hidrofil.

6.   Air Freshener yang disemprot
 
Air Freshener bila disemprot termasuk kedalam aerosol karena dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.Gas yang dikeluarkan dapat terlihat karena zat cair didalamnya saat disemprot berubah menjadi gas, sehingga terdapat bintik-bintik gas kecil yang dapat terlihat.

7.   Debu yang disenter
 
Debu disenter dengan sinar senter sehingga terlihat bintik-bintik debu yang berterbangan di tempat yang gelap.Percobaan ini termasuk kedalam Efek Tyndall.

3 komentar: